Bergerak Indonesia Bebas Sampah

Bergerak menuju Indonesia Bebas Sampah (BIBS) merupakan gerakan partisipatif yang memfasilitasi peran dan komunikasi multipihak dalam menjawab tantangan persampahan di Indonesia. Inisiatif BIBS terbentuk dari semangat kerelawanan para individu dan komunitas dari berbagai wilayah di Indonesia.

Sejarah

Bergerak menuju Indonesia Bebas Sampah (BIBS) dilatarbelakangi oleh tragedi TPA Leuwigajah yang menewaskan 143 warga, mengubur 71 rumah dan 2 kampung yaitu Kampung Cilimus dan Kampung Gunung Aki. Tragedi yang terjadi pada 21 Februari 2005 dinobatkan sebagai tragedi terburuk kedua di dunia setelah tragedi di Payatas, Filipina pada tahun 2000. Untuk mengenang tragedi tersebut, pada tahun 2006, Kementerian Lingkungan Hidup menetapkan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada tanggal 21 Februari 2006. Peringatan ini didorong oleh usul dan desakan dari berbagai pihak untuk mengenang serta mengingatkan bahwa sampah dapat menimbulkan korban.

Gerakan ini akhirnya lahir untuk merespon Deklarasi Menuju Indonesia Bersih Sampah 2020 yang dideklarasikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pekerjaan Umum, unsur pemerintah daerah (Bupati/Walikota), unsur pengusaha (Kadin), organisasi keagamaan seperti Nahdatul Ulama, Parisada Hindu Darma Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) dan unsur masyarakat (LSM) lainnya, pada Hari Peduli Sampah Nasional 2014. Gerakan ini memilih kata “Bebas Sampah” merujuk pada definisi Zero Waste dalam bahasa Inggris yaitu filsafat yang mendorong perancangan ulang daur sumberdaya, dari sistem linier menuju siklus tertutup (circular), sehingga semua produk digunakan kembali

Visi & Misi

Visi

Sebuah wadah partisipatif yang memfasilitasi peran serta multipihak dalam membangun ekosistem Indonesia bersih dan bebas sampah.

Misi
1. Membangun kekuatan elemen masyarakat dalam berkolaborasi
2. Mendorong masyarakat sipil, pemerintah, swasta, media, dan akademisi dalam:
  • Advokasi
  • Mendorong adanya kajian-kajian isu persampahan

Milestone Bergerak Indonesia Bebas Sampah

Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional pada tahun 2015, Bergerak Indonesia Bebas Sampah (BIBS) menyelenggarakan Lari Amal bertajuk "Bergerak untuk #IndonesiaBebasSampah2020".

Kegiatan lari amal ini juga menggunakan aplikasi daring PhiRUNtrophy guna menghitung jarak yang ditempuh oleh para peserta dengan bergerak: berlari, berjalan atau bersepeda; selama kegiatan dan setiap 1 kilometer yang terkumpul akan ditukarkan dengan donasi sebanyak Rp. 2000,- sumbangan dari para donatur, peserta dan perusahaan sponsor untuk portal Bebassampah.ID melalui Greeneration Foundation.

Pencapaian pada peringatan HPSN tahun 2015 yaitu terdapat 61 kolaborator yang bergerak di 20 Kabupaten/Kota.

Baca lebih lanjut!

Menindaklanjuti kegiatan pada HPSN 2015, BIBS kembali menyelenggarakan kegiatan kerja bakti serentak dalam satu hari di berbagai jenis lokasi, seperti di area perkotaan (urban), kawasan wisata, gunung, sungai, pantai, hingga bawah laut.

Pada tahun ini, kolaborator yang ikut bergerak berjumlah 1.024 di 155 kabupaten/kota di 34 Provinsi dengan hasil utama yakni Deklarasi Indonesia Bebas Sampah yang dibacakan serempak di berbagai lokasi yang mengikuti HPSN baik oleh Para Pegiat Persampahan bersama dengan Pemerintah Daerah.

Baca lebih lanjut!

Menyadari pentingnya usaha yang berkelanjutan, dalam rapat evaluasi HPSN 2016 menghasilkan bahwa diperlukan adanya momentum yang mempertemukan para pegiat persampahan di Indonesia dengan semangat kerakyatan melalui Jambore yang melahirkan Jambore Bebas Sampah pertama di Taman Balekambang, Kota Solo pada 2-4 September 2016 setelah melewati proses sayembara.

Pada Jambore pertama ini, terdapat 374 pendaftar dan dihadiri oleh 234 peserta dari 22 provinsi. Dari Jambore ini, para peserta semua terlibat dalam Focus Group Discussion (FGD) dan mengidentifikasi 13 isu persampahan di Indonesia beserta dengan melanjutkan deklarasi rumusan Deklarasi Indonesia Bebas Sampah.

Baca lebih lanjut!

Dikarenakan antusiasme yang tinggi dari kolaborator di seluruh Indonesia, gerakan untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2017 tidak hanya dilakukan dalam satu hari melainkan dalam satu pekan dengan tajuk Peduli Sampah Nasional #PESAN.

Bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan pun tidak lagi hanya kegiatan kerja bakti, melainkan diperluas dengan melanjutkan rekomendasi kegiatan untuk menyelesaikan 13 isu utama persampahan Indonesia melalui bentuk kegiatan lainnya, seperti edukasi, advokasi, kampanye, kompetisi, menonton film bareng dan sebagainya. Selama Pekan Peduli Sampah Nasional 2017, kolaborator yang terlibat berjumlah 9.550 yang tersebar di 226 kabupaten/kota di 34 Provinsi.

Baca lebih lanjut!

Jambore Bebas Sampah kedua dilaksanakan di Hutan Kota Tibang, Kota Banda Aceh pada 10-12 November 2017 setelah melewati proses seleksi.

Pada Jambore kedua ini, terdapat 747 pendaftar dan dihadiri oleh 290 peserta dari 21 provinsi. Sebagai tindak lanjut dari hasil Jambore Bebas Sampah pertama di Kota Solo, Jambore kedua ini menghasilkan rekomendasi tindak lanjut 13 isu persampahan dengan fokus kepada isu peraturan melalui penegakkan hukum dan tindak lanjut aksi per wilayah.

Baca lebih lanjut!

Pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2018, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan Tiga Bulan Bersih Sampah (TBBS) yang berlangsung pada 21 Januari 2018 - 21 April 2019 melalui surat edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: SE.1/MenLHK/PSLB3/PLB.0/1/2018.

Pada saat yang bersamaan, Bergerak Indonesia Bebas Sampah (BIBS) mendukung program TBBS tersebut sekaligus meluncurkan Aspirasi Penegakkan Peraturan Persampahan Indonesia melalui change.org/AspirasiBebasSampah sebagai usaha berkelanjutan dari jambore 2017.

Pada pelaksanaannya yang ketiga, tanpa mengurangi makna dari ide gagasan awal, Jambore Bebas Sampah berubah nama menjadi Jambore Indonesia Bersih dan Bebas Sampah yang dilaksanakan di Lapangan Rampal, Malang Raya pada 12-14 September 2018.

Jambore ketiga yang mengangkat tema “Rembuk Solusi Pembiayaan Pembangunan dan Keberlanjutan Pengelolaan Persampahan”, berhasil menghimpun 1.066 pendaftar dan dihadiri oleh 367 peserta dari 34 provinsi.

Pada Jambore tahun ini menghasilkan identifikasi tantangan dan solusi dalam pelaksanaan 13 isu persampahan sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi pada Jambore sebelumnya, khususnya pada isu pendanaan dan keberlanjutan."

Baca lebih lanjut!

Jambore Indonesia Bersih dan Bebas Sampah tahun keempat dilaksanakan di Bumi Perkemahan Pramuka Margarana, Provinsi Bali pada 10-12 Oktober 2019.

Pelaksanaan Jambore keempat menjadi tindak lanjut hasil dari focus group discussion pada Civil Society Forum 2019 yang menghasilkan tema Jambore “Membangun Sinergi dan Kolaborasi Lintas Sektor untuk Keberlanjutan Pengelolaan Sampah di Indonesia”, yang terdapat 568 pendaftar dan diikuti oleh 268 peserta dari 28 provinsi.

Pada Jambore tahun ini Bergerak Indonesia Bebas Sampah membentuk Forum Komunikasi BIBS sebagai local champion yang tersebar di 34 provinsi.."

Baca lebih lanjut!

;